Sabtu, 17 September 2011

Contoh Karya Ilmiah

 LARUTAN ELEKTROLIT


I.                  Tujuan Kegiatan

Setelah melakukan eksperimen ini, peserta didik diharapkan :
1.   Terampil merangkai alat uji hantar listrik larutan.
2.   Dapat mengamati gejala-gejala hantaran listrik pada beberapa larutan.
3.   Dapat membedakan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.
4.   Dapat membedakan larutan yang termasuk elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

II.               Dasar Teori

gambar%20rangkuman%202
1. LARUTAN
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau sama. Jika anda melarutkan 2 sendok makan gula putih (pasir) ke dalam segelas air, maka Anda telah mendapatkan larutan gula. Terdapat 2 larutan yaitu; larutan Elektrolit dan Larutan Non-Elektrolit.
1.1 Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit. Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air terurai membentuk ion-ionnya. Zat elektrolit yang terurai sempurna di dalam air disebut Elektrolit Kuat dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Kuat. Zat elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk ion-ionnya di dalam air disebut Elektrolit Lemah dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Lemah.
1.2 Larutan Non-Elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler.
1.3 Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
Larutan elektolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu penghantaran Listrik.
a). Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius(1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain
Contoh larutan elektrolit lemah :CH3COOH, Al(OH)3 dan Na2CO3
b). Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion ( tidak terionisasi ). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen.
Contoh larutan non elektrolit : Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH)2), Glukosa (C6H12O6), dan lain-lain
1.4 Kekuatan Elektrolit
Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi (α)
Keterangan :
Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion.
Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion.
Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.
Elektrolit kuat : α = 1(terionisasi sempurna)
Elektrolit lemah : 0 < α < 1 (terionisasi sebagian)
Non Elektrolit : α = 0 (tidak terionisasi)
1.5 Reaksi Ionisasi Elektrolit Kuat
Larutan yang dapat memberikan lampu terang, gelembung gasnya banyak, maka laurtan ini merupakan elektrolit kuat. Umumnya elektrolit kuat adalah larutan garam. Dalam proses ionisasinya, elektrolit kuat  = 1 (terurai senyawa), pada persamaanamenghasilkan banyak ion maka  reaksi ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Perlu diketahui pula elektrolit kuat ada beberapa dari asam dan basa.
Contoh :
NaCl (aq)
KI (aq)
Ca(NO3)2(g) Na+(aq) + Cl-(aq)
K+(aq) + I-(aq)
Ca2+(aq) + NO3-(aq)
1.6 Reaksi Ionisasi Elektrolit Lemah
Larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya maka larutan ini merupakan elekrtolit lemah. Daya hantarnya buruh dan memiliki á (derajat ionisasi) kecil, karena sedikit larutan yang terurai (terionisasi). Makin sedikit yang terionisasi, makin lemah elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak sempurna)
Contoh:
CH3COOH(aq)
NH4OH(g) CH3COO-(aq) + H+(aq)
NH4+(aq) + OH-(aq)
2. Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
” Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan”.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Larutan elektrolit terdiri dari larutan elektrolit kuat contohnya HCl, H2SO4, dan larutan elektrolit lemah contohnya CH3COOH, NH3, H2S.
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)
Zat elektrolit yang terurai dalam air menjadi ion-ion :
HaCl (s) Na+ (aq) + Cl- (aq)
HCl (g) H+ (aq) + Cl- (aq)
H2SO4 (aq) 2H+ (aq) + SO4 2- (aq)
HaOH (s) Na+ (aq) + OH- (aq)
CH3COOH (l) CH3COO- (aq) + H+ (aq)
Zat non elektrolit yang tidak terurai menjadi ion-ion, tapi tetap berupa molekul
C2H5OH (l) C2H5OH (aq)
CO(NH2)2 (s) CO(NH2)2 (aq)
Reaksi peruraian disebut elektrolisis
Reaksi reduksi : pada katode, electron ditangkap oleh ion
Reaksi oksidasi : pada anode, ion akan melepaskan electron
Berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen
Reaksi oksidasi : reaksi pengikatan oksigen
Contoh : C6H1206 CO2 + 6H2O
3S + 2KClO3 2KCl + 3SO2
Reaksi Reduksi :Reaksi pelepasan oksigen
Contoh : Fe2O3 + 3CO 2Fe2 + 3CO2
CuO + H2 Cu + H2O
3. Hubungan Keelektrolitan dengan ikatan kimia
3.1 Senyawa Ion
Sebagai contoh dari kegiatan percobaan yang tergolong larutan elektrolit yang berikatan ion adalah garam dapur.
NaCl adalah senyawa ion, jika dalam keadaan kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-ion itu terikat satu sama lain dengan rapat dan kuat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi dalam keadaan kristal (padatan) senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi jika garam yang berikatan ion tersebut dalam keadaan lelehan atau larutan, maka ion-ionnya akan bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan listrik.
Pada saat senyawa NaCl dilarutkan dalam air, ion-ion yang tersusun rapat dan terikat akan tertarik oleh molekul-molekul air dan air akan menyusup di sela-sela butir-butir ion tersebut (proses hidasi) yang akhirnya akan terlepas satu sama lain dan bergerak bebas dalam larutan.
Yang termasuk ke dalam senyawa ion adalah senyawa basa dan garam.
NaCl (s) + air Na+ (aq) + Cl-(aq)
3.2 Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen terbagi menjadi senyawa kovalen non polar misalnya : F2, Cl2, Br2, I2, CH4 dan kovalen polar misalnya : HCl, HBr, HI, NH3.
Dari hasil percobaan, hanya senyawa yang berikatan kovalen polarlah yang dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimanakah hal ini dapat dijelaskan?
Kalau kita perhatikan, bahwa HCl merupakan senyawa kovalen di atom bersifat polar, pasangan elektron ikatan tertarik ke atom Cl yang lebih elektro negatif dibanding dengan atom H. Sehingga pada HCl, atom H lebih positif dan atom Cl lebih negatif.
Struktur lewis:
Reaksi ionisasi nya adalah sebagai berikut : HCL(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Jadi walaupun molekul HCl bukan senyawa ion, jika dilarutkan ke dalam air maka larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas.
HCl(g) + H2O(l)
HCl(g)
HCl(g) H3O+(aq) + Cl-(aq)
H3O+ + Cl-(g)
H+(aq) + Cl-(aq)
Apakah HCl dalam keadaan murni dapat menghantarkan arus listrik? Karena HCl dalam keadaan murni berupa molekul-molekul tidak mengandung ion-ion, maka cairan HCl murni tidak dapat menghantarkan arus listrik.

III.            Alat


1.      Sumber arus DC (Adaptor)
2.      Kabel
3.      Gelas kimia
4.      Bola lampu
5.      Elektroda karbon
6.      Saklar
7.      Gelas kimia 100 mL
8.      Kertas tisu

IV.          Bahan


1.      Larutan Garam Dapur(NaCl)
2.      Larutan Asam Cuka (CH3COOH)
3.      Larutan Asam Klorida(HCl)
4.      Larutan Natrium Hidroksida(NaOH)
5.      Larutan Gula(C12H22O11)
6.      Air Sumur / Kran(H2O)
7.      Larutan Alcohol 70%
8.      Larutan Urea (CO(NH2)2)
9.      Larutan H2SO4
10.  Larutan NH3
11.  Garam Dapur Padat
12.  Pocari Sweat
13.  Mizone


V.             Prosedur Percobaan(Cara kerja)

1.      Bersihkan semua peralatan yang akan digunakan dan keringkan !
2.      Masukkan larutan garam dapur ( NaCl ) secukupnya ke dalam gelas kimia yang bersih dan kering !
3.      Ujilah daya hantar listriknya dengan menggunakan rangkaian alat penguji elektrolit dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan !
4.      Amati perubahan yang terjadi pada lampu dan elektroda ( catat dalam tabel pengamatan ) !
5.      Bersihkan dahulu elektroda dengan aquades dan keringkan !
6.      Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan lain yang tersedia !
Catatan : setiap mengganti larutan, elektroda harus dibersihkan dengan aquades dan dikeringkan dengan kertas tisu terlebih dahulu.


VI.          Hasil Percobaan(Tabel Pengamatan)
No
Larutan
Nyala Lampu
(Terang,redup,tidak menyala)
Gelembung Udara
(ada,tidak,banyak,sedikit)
1.
Larutan garam dapur(NaCl)
Terang
Banyak
2.
Larutan Asam cuka(CH3COOH)
Tidak menyala
Sedikit
3.
Larutan asam klorida(HCl)
Terang
Banyak
4.
Larutan natrium hidroksida(NaOH)
Terang
Banyak
5.
Larutan gula(C12H22O11)
Tidak menyala
Sedikit
6.
Air sumur/kran(H2o)
Tidak menyala
Sedikit
7.
Larutan alcohol 70%
Tidak menyala
Tidak ada
8.
Larutan urea(CO(NH2)2)
Tidak menyala
Tidak ada
9.
Larutan H2SO4
Terang
Banyak
10.
Larutan NH3
Tidak menyala
Sedikit
11.
Garam dapur padat
Tidak menyala
Tidak ada
12.
Pocari Sweat
Tidak menyala
Sedikit
13.
Mizone
Tidak menyala
Sedikit

VII.       Pembahasan
1.      Gejala apakah yang menadai hantaran listrik melalui larutan?
Jawab : Adanya berupa gelembung udara yang banyak dan lampu yang menyala terang
2.      Kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit!
Jawab :
Larutan Elektrolit:
a.       Larutan Garam Dapur (NaCl)
b.      Larutan Asam Cuka (CH3COOH)
c.       Larutan Asam Klorida (HCl)
d.      Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)
e.       Larutan H2SO4
f.       Larutan NH3
g.       Pocari Sweat
h.      Mizone



Larutan Non Elektrolit: 
a.       Larutan gula (C12H22O11)
b.      Air sumur/kran (H2O)
c.       Larutan alcohol 70%
d.      Larutan urea (CO(NH2)2)
e.       Garam dapur padat
3.      Kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam elektrolit kuat dan elektrolit dan elektrolit lemah!
Jawab: Elektrolit Kuat:
a.       Larutan garam dapur (NaCl)
b.      Larutan asam klorida (HCl)
c.       Larutan natrium hidroksida (NaOH)
d.      Larutan H2SO4

   Elektrolit Lemah:
a.       Larutan asam cuka (CH3COOH)
b.      Larutan gula (C12H22O11)
c.       Air sumur/kran (H2O)
d.      Larutan NH3
e.       Pocari Sweat
f.       Mizone
4.      Di antara larutan elektrolit itu, manakah yang zat terlarutnya tergolong:
a.       Senyawa ion         : NaCl, CH3COOH, NaOH, CO(NH2)2.
b.      Senyawa kovalen  : H2SO4, HCl, NH3, H2O, C12H22O11.
5.Apakah penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik?
     Jawab : Penyebabnya karena larutan yang dapat menghantarkan arus listrik menimbulkan gejala
Berupa timbulnya gelembung gas dalam larutan tersebut.
6.Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan :
a.       NaCl                   : NaCl           Na+ + Cl-
b.      CH3COOH         : CH3COOH           CH3COOH-+ H+
c.       HCl                     : HCl          H+ + Cl-
d.      NaOH                 : NaOH           Na+ + OH-

VIII.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek larutan elektrolit yang telah kami peroleh ada 3 yang dapat diamati yaitu larutan elektrolit kuat berupa nyala terang dan banyak gelembung gas. Contoh: Larutan garam dapur (NaCl), Larutan asam klorida (HCl), Larutan natrium hidroksida (NaOH), Larutan H2SO4. Elektrolit lemah berupa tidak menyala dan sedikit gelembung. Contoh: Larutan asam cuka (CH3COOH), Larutan gula (C12H22O11), Air sumur/kran (H2O), Larutan NH3, Pocari Sweat, Mizone. Dan nonelektrolit berupa tidak menyala dan tidak ada gelembung. Contoh: Larutan gula (C12H22O11), Air sumur/kran (H2O), Larutan alcohol 70%, Larutan urea (CO(NH2)2), Garam dapur padat. Dari hasil penelitianj saya di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu larutan akan dapat menghantarkan listrik apabila lrutan tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas, tapi apabila ion-ion berbentuk rapat dan kuat, sehingga tidak dapat bergerak bebas maka larutan tersebut tidak dapat menghantarkan listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar